Resensi Marmut Merah Jambu [REPOST]

Lagi iseng buka-buka file lama, eh nemu tulisan waktu kelas 12. Tulisan buat tugas bahasa Indonesia gitu. Repost ah.. (no edit)



Pahitnya Jatuh Cinta secara Diam-diam
 

Oleh : Desi Fitria (XII.IPS.4)
Judul      : Marmut Merah Jambu
Penulis   : Raditya Dika
Penerbit : Bukune
Tahun     : 2010
Tebal      : 228 halaman
Harga     : Rp. 39.500,-

Pengalaman bodoh serta tidak masuk akal Raditya Dika ternyata tidak pernah habis untuk dibagikan kepada penggemar karya-karyanya. Setelah berhasil mengeluarkan keempat karyanya, yaitu; Kambing Jantan (2005) yang telah difilmkan pada Tahun 2009, Cinta Brontosaurus (2006), Radikus Makankakus (2007), Babi Ngesot (2008), yang semuanya adalah Best Seller, dan setelah 2 tahun puasa untuk mengeluarkan buku, kini pria kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984 tersebut hadir dengan karya terbarunya yang berjudul Marmut Merah Jambu (MMJ).

Seperti keempat karya sebelumnya, judul buku ini juga masih disisipkan dengan nama-nama yang bernuansa binatang. Cerita-cerita dalam buku ini masih dibawakan dengan gaya komedi, dan juga dengan bahasa yang sangat mudah dimengerti, namun tetap berbobot. Kepiawaiannya dalam memaparkan kejadian demi kejadian yang begitu detail, akan membawa dan menghanyutkan kita ke dalam cerita petualangan hidupnya.

Buku ini hampir seluruhnya mengisahkan tentang pengalaman cintanya dari mulai masa SMP dulu, hingga yang baru-baru ini ia alami, dari yang terpahit sampai yang termanis. Seperti pada bab yang diberi judul "Orang yang Jatuh Cinta Diam-diam", di bab tersebut kita akan dibawa ke petualangan cinta sang penulis beberapa tahun silam, tepatnya pada masa ia SMP dimana ia menjadi orang yang jatuh cinta secara diam-diam. Pada bab tersebut dikisahkan dimana ia berusaha keras untuk mencari tahu hal apapun yang berkaitan dengan gadis yang dicintainya, dari mulai membuka buku daftar siswa diruang OSIS untuk mendapatkan alamat sang gadis, sampai harus menelepon pusat 108 untuk mendapatkan nomor telepon rumah gadis tersebut, begitu seterusnya. Ia juga berusaha untuk menunjukkan kepada orang yang dicintainya bahwa ia "ada", namun pada akhirnya ia gagal. Pada akhirnya, pada satu titik kemungkinan terpahit, ia menyadari, bahwa ia akan selamanya jatuh cinta sendirian, dan orang yang jatuh cinta diam-diam hanya bisa mendoakan orang yang dicintainya agar bahagia dengan siapapun didapatkannya nanti.

Bagi para penggemar karya-karyanya yang memiliki unsur komedi yang sangat kuat, mungkin ketika membaca buku ini mereka akan sedikit kecewa karna unsur komedi di dalam buku ini terlihat tidak begitu dominan. Pengalaman cintanyalah yang dipaparkan dengan sangat mendalam. Namun tidak perlu begitu kecewa, di Bab "Balada Sunatan Edgar", kita akan dibuat tertawa terpingkal-pingkal membaca paragraf demi paragrafnya.

Secara keseluruhan buku ini sangat menarik untuk dibaca, dan jika kita pintar untuk menelaah kata demi kata dalam buku ini, akan ada nilai dan pelajaran penuh makna yang dapat kita ambil.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Awesome Aulion, is Awesome

Postingan Pertama

Kepada Kamu, dengan Penuh Kebencian